peluang usaha
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Rabu, Maret 02, 2011

BERCERMIN DIRI

 
BERCERMIN DIRI
(Karya Abdullah Gymnastiar)


Tatkala kudatangi sebuah CERMIN,
Tampaklah sosok yang sudah sangat lama kukenal
dan sangat sering kulihat.
Namun aneh…
Sesungguhnya aku BELUM MENGENAL siapa yang kulihat.


Tatkala kutatap WAJAH, hatiku bertanya :
Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya
Dan bersinar indah di Surga sana?
Ataukah wajah ini yang hangus legam di Neraka Jahanam?


Tatkala kumenatap MATA, nanar hatiku bertanya :
Mata inikah yang akan menatap Allah..
Menatap Rasulullah, dan Kekasih-kekasih Allah kelak?
Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, terburai menatap neraka jahanam?
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?
Wahai mata , apa gerangan yang kau tatap selama ini?


Tatkala kutatap MULUT..
Apakah mulut ini yang kelak mendesah penuh kerinduan
Mengucap LAA ILAAHA ILLALLAAH saat malaikat maut menjemput?
Ataukah menjadi mulut yang menganga dengan lidah menjulur,
dengan lengkingan jerit pilu …
yang mencopot sendi-sendi setiap yang mendengar?
Ataukah mulut ini jadi pemakan buah zaqun jahanam yang getir,
penghangus dan penghancur setiap usus?


Apakah gerangan yang engkau ucapkan
Wahai mulut yang malang?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan?
Berapa banyak hati yang remuk …
Dengan sayatan pisau kata-katamu yang mengiris tajam?
Berapa banyak kata-kata semanis madu…
Yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu?
Berapa sering engkau berkata jujur?
Berapa langkanya engkau dengan syahdu
memohon agar Allah mengampunimu?


Tatkala kutatap TUBUHku, apakah tubuh ini…
Yang kelak menyala penuh cahaya bersinar…
Bersuka cita dan bercengkrama disurga?
Ataukah tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih…
Dalam lahar neraka jahanam,
Terpasung tanpa ampun,
Menderita yang tak akan pernah berakhir?


Wahai tubuh , berapa banyak maksiat yang telah engkau lakukan?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu?
Berapa banyak hamba-hamba yang lemah…
Yang engkau tindas dengan kekuatanmu?
Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan- tanpa peduli,
Padahal engkau mampu?
Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas?

Ketika kutatap hai tubuh,
Seperti apakah gerangan isi HATImu?
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu?
Ataukah sekotor daki-daki yang melekat ditubuhmu?
Apakah hatimu segagah ototmu.
Ataukah selemah daun-daun yang sudah rontok?
Apakah hatimu seindah penampilanmu,
Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu?


Betapa beda....
Betapa BEDA apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi...
Aku telah tertipu oleh TOPENG yang selama ini tampak
Betapa banyak pujian yang terhampar hanyalah memuji topeng
Sedangkan aku.... hanyalah seonggok sampah yang terbungkus

Aku tertipu...
Aku malu Ya Allah...
Ya Allah... selamatkan aku....
Amin...Ya Rabbil 'alamin

Senin, Januari 10, 2011

Do’a Cinta Sang Pengantin


Do’a Cinta Sang Pengantin

Ya Allah,
Andai Kau berkenan, limpahkan kepada kami cinta
yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khodijah Al-Kubro,
yang Kau jadikan mata air kasih sayang Imam Ali & Fatimah Az-Zahro
yang Kau jadikan penghias keluarga NabiMu yang suci

Ya Allah,
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah bagi kami dengan RidhoMu
Jadikanlah kami sebagai suami istri yang saling mencintai di kala dekat,
saling menjaga kehormatan di kala jauh.
Saling menghibur di kala duka,
Dan saling mengingatkan di kala bahagia,
saling mendoakan dalam kebahagiaan dan ketaqwaan,
dan saling menyempurnakan dalam beribadah kepadaMu.

Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami dengan menjadikan pernikahan ini sebagai ibadah kepadaMu
dan bukti ikutnya cinta kami kepada sunnah keluarga RasulMu. Amiiin…

Kamis, Oktober 14, 2010

Belajar Dari Matahari

 Belajar Dari Matahari
 Oleh: DR. Amir Faishol Fath



Anakku, lihatlah matahari itu
Ia tidak pernah berhenti memberikan cahaya
Sekalipun orang-orang tidak mau memujinya
Tidak pernah memberikan penghargaan kepadanya
Ia tetap memberikan pencahayaan
Bayangkan, apa yang akan dialami bumi
Bila matahari tidak mau bercahaya

Anakku, janganlah kau putus asa
Karena besok pagi matahari itu akan terbit kembali
Songsonglah masa depan dengan semangat membara
Tanpa kenal lelah dan pudar
Karena dengannya kau akan menjadi mulia

Anakku, kau lihat matahari itu sangat tinggi
Tetapi ia masih mau membantu bumi
Karenanya, bila engkau kelak sedang di atas
Janganlah lupa kepada yang di bawah
Sebab kau akan semakin tinggi ketika kau selalu merendah

Anakku, matahari itu tidak lupa diri
Sekalipun ia sibuk memberikan cahaya kepada semesta
Ia juga memberikan cahaya pada dirinya
Karenanya janganlah kau menjadi seperti lilin
Yang rela membakar dirinya untuk pencahayaan
Tetapi jadilah seperti matahari
Yang memberikan cahaya bagi orang lain
Juga memberikan cahaya bagi dirinya sendiri.

 (Washington DC, 2010)

Sabtu, Juli 17, 2010

Mampukah aku menjadi seperti Siti Khatijah?


Mampukah aku menjadi seperti Siti Khatijah?

Agung cintanya pada Allah dan Rasulullah
Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah
Penawar hati kekasih Allah
Susah dan senang rela bersama...

Dapatkah ku didik jiwa seperti Siti Aishah?
Isteri Rasulullah yang bijak
Pendorong kesusahan dan penderitaan
Tiada sukar untuk dilaksanakan...

Mengalir air mataku
Melihat pegorbanan puteri solehah Siti Fatimah
Akur dalam setiap perintah
Taat dengan ayahnya, yang sentiasa berjuang
Tiada memiliki harta dunia
Layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga...

Ketika aku marah
Inginku intip serpihan sabar
Dari catatan hidup Siti Sarah....

Tabah jiwaku
Setabah umi Nabi Ismail
Mengendong bayinya yang masih merah
Mencari air penghilang dahaga
Diterik padang pasir merak
Ditinggalkan suami akur tanpa bantah
Pengharapannya hanya pada Allah
Itulah wanita Siti Hajar....

Mampukah aku menjadi wanita solehah?
Mati dalam keunggulan iman
Bersinar indah, harum tersebar
Bagai wanginya pusara Masyitah....

Jumat, Mei 14, 2010

RINTIHAN DO'A


(Imam Ali Zainal Abidin Assajad)



Ya Allah,
Yang tak tersembunyi bagi-Nya apapun yang dilangit dan dibumi..

Bagaimana mungkin TERSEMBUNYI bagi-Mu, Tuhanku
Apa yang Engkau CIPTAKAN....

Bagaimana mungkin Engkau tidak MENGHITUNG
Apa yang Engkau BUAT....

Bagaimana mungkin HILANG dari-Mu
Apa yang Engkau ATUR....

Bagaiman mungkin bisa LARI dari-Mu
Orang yg tidak ada kehidupan kecuali dgn REZEKI-Mu...

Bagaimana mungkin SELAMAT dari-Mu
Orang yang tidak punya tempat lari di luar KEKUASAAN-Mu..

Mahasuci Engkau!

Orang yang paling TAKUT diantara makhluk-Mu
Adalah orang yang paling MENGENAL-Mu...

Orang yang paling MERENDAH pada-Mu
Adalah orang yang paling banyak BERAMAL mentaati-Mu

Orang yang paling HINA dihadapan-Mu...
Adalah orang Kau berikan REZEKI tapi dia MENYEMBAH selain-Mu..

Mahasuci Engkau!

Tidak mengurangi KEKUASAAN-Mu......
Orang yg MEMPERSEKUTUKAN-Mu & MENDUSTAKAN para utusan-Mu

Orang yang MEMBENCI KETENTUAN-Mu
Tidak akan mampu menolak PERINTAH-Mu....

Orang yang menolak KEKUASAAN-Mu
Tidak dapat MENGHINDAR dari-Mu....

Orang yang MENYEMBAH selain-Mu
Tidak dapat MENJAUH dari-Mu....

Orang yang MEMBENCI PERTEMUAN dengan-Mu
Tidak akan hidup ABADI di dunia.....

Mahasuci Engkau!

Alangkah agungnya kemuliaan-Mu.....
Alangkah besarnya kekuasaan-Mu....
Alangkah dahsyatnya kekuatan-Mu....
Alangkah cepatnya perintah-Mu....

Mahasuci Engkau!

Kau tentukan pada seluruh makhluk-Mu kematian
Orang yg mengesakan-Mu dan kafir kepada-Mu
Semua merasakan kematian..
Semua kembali pada-Mu...

Maha Mulia Engkau, Maha Tinggi...
Tidak Ada Tuhan Kecuali Engkau...
Esa dan Tiada sekutu bagi-Mu...

Aku beriman kepadaMu.....
Aku benarkan utusan-Mu
Aku terima kitab-Mu
Aku tolak setiap sembahan selain-Mu
Aku berlepas diri dari orang yang menyembah selainMu

Ya Allah...
Pagi dan sore aku melakukan sedikit amalku
Mengakui dosaku
Berikrar dengan kesalahanku
Dengan segala pelanggaran diriku

Aku ini hina
Amalku mencelakakanku
Hawa nafsuku membinasakanku
Keinginanku membuatku malang

Aku bermohon pada-Mu, wahai junjunganku.....
Permohonan orang yang jiwanya lalai
Karena panjang angan-angannya....

Yang badannya alpa
Karena ketenangan urat-uratnya....

Yang hatinya terpukau
Karena banyaknya nikmat atasnya....

Yang fikirannya pendek
Kepada arah kepulangannya....

Permohonan orang yang angan2 telah mengusainya
Hawa nafsu telah mencobainya...
Dunia telah mengendalikannya...
Kematian telah membayangkan...
Permohonan orang yang bertumpuk dosanya
Dan mengakui kesalahannya....
Permohonan orang tidak punya tuhan selain-Mu
Yang tidak punya pelindung kecualiMu...
Tidak ada penyelemat dari-Mu...
Tidak ada tempat bernaung dariMu kecuali kepada-Mu...

Tuhanku…..
Aku bermohon kepada-Mu
Demi hak yang Engkau wajibkan atas seluruh makhluk-Mu
Demi nama-Mu yang agung yang Kauperintahkan Rasul-Mu
Untuk bertasbih kepada-Mu
Demi kemuliaan wajah-Mu
Yang tidak pernah pudar, berubah, berganti, menghilang

Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
Bebaskan aku dari ketergantungan kepada segala sesuatu
Dengan beribadat kepadaMu...
Palingkan perhatian jiwaku dari dunia
Dengan takut kepadaMu...
Curahkan kepadaku limpahan anugerah-Mu
Dengan kasih sayang-Mu...

Kepada-Mu aku berlari....
Kepada-Mu aku takut.....
Kepada-Mu aku berlindung....
Kepada-Mu aku berharap....
Kepada-Mu aku berdoa...
Kepada-Mu aku bernaung...
Kepada-Mu aku bersandar...
Kepada-Mu aku meminta tolong...
Kepada-Mu aku beriman....
Kepada-Mu aku bertawakkal...
Pada anugerah dan karunia-Mu...
Aku pasrah!

Oleh : Al Fakir Ilallah

Jumat, Januari 08, 2010

Puisi, "PEMIMPIN PULANG"


PEMIMPIN PULANG

Empat cara pulang bagi Pemimpin
dari Perjuangan.
Dia pulang dengan kepala tegak,
membawa hasil perjuangan.

Dia pulang dengan kepala tegak,
tapi tangan di belenggu musuh untuk calon penghuni
terungku,
atau lebih dari itu,
riwayatnya akan menjadi pupuk penyubur tanah
Perjuangan
bagi para Mujahidin seterusnya.

Dia pulang.
Tapi yang pulang hanya namanya. Jasadnya sudah tinggal
di Medan Jihad.
Sebenarnya, di samping namanya, juga turut pulang ruh-
nya yang hidup
dan menghidupkan ruh umat sampai tahun berganti
musim,
serta mengilhami para pemimpin yang akan tinggal di
elakangnya.

Dia pulang dengan tangan ke atas, kepalanya terkulai,
hatinya menyerah kecut kepada musuh yang memusuhi
Allah dan Rasul.
Pemimpin Pemandu Umat

Yang pulang itu jasadnya, yang satu kali juga akan
hancur.
Nyawanya mematikan ruh umat buat zaman yang
panjang
Entah pabila umat itu akan bangkit kembali,
mungkin akan diatur oleh Ilahi dengan umat yang lain,
yang lebih baik, nanti

Ia “Pemimpin” dengan tanda kutip
.
Adakalanya ada nakhoda berpirau melawan arus.
Tapi berpantang ia bertukar haluan, berbalik arah.
Ia belum pulang.

MOHAMAD NATSIR
MEDAN DJIHAD, 24 AGUSTUS 1961 M/
MAULID 1381 H.



Minggu, Oktober 25, 2009

Bidadari Khayalku


Bidadari Khayalku
(karya Jihaduddin F A)

Bidadari Khayalku...

Aku tiada tahu siapa dirimu.
Tapi aku slalu mengharapkan dirimu.

Dirimu yang slalu mengingatkanku.
Slalu menguatkan hatiku.
Tuk lalui ujian kehidupan bersamamu.
Agar Istiqomah di jalan-Mu.

Bidadari khayalku...

Aku ingin melihat senyum tulusmu.
Senyum penyejuk jiwaku.
Menghilangkan segala penat dipikiranku.

Tak ada guratan-guratan sesal di wajahmu.
Menerima segala kekurangan diriku.

Bidadari khayalku...

Wanita yang kulindungi sepenuh hati.
Tak kan kubiarkan bahaya menghampiri.

Dialah yang melahirkan para Mujahid sejati.
Yang memancarkan pesona akhlak Islami.
Tuk melanjutkan estafet dakwah ini.

Bidadari Khayalku...

Kapan kau menjadi Bidadari nyataku.
Apakah aku terlalu naif atas segala khayalku.

Ku bertanya dalam diri ini.
Apakah diri ini layak mendapatkanmu.
Sedang kekurangan banyak dalam diri ini.

Aku sadar...
Jangan banyak berharap.
Mendapatkan istri seperti Fatimah.
jika diri ini jauh dari seperti Ali.

Aku cuma bisa berjanji.
Tuk selalu berusaha memperbaiki diri.

Bidadari khayalku...

Sebuah anugrah tiada ternilai mendapatkan.
Bidadari sepertimu!
Ku slalu berharap kepada Allah tuk mendapatkanmu!
Karna hanya Dialah yang tahu siapa dirimu,
Dan Dialah yang menghadiahkan kepadaku
Seseorang Bidadari kenyataanku...

Minggu, Juli 05, 2009

Allah Mengajarkan Cinta


Allah Mengajarkan Cinta
( Ice Marlia http://pondok-annisa.blogspot.com)

Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta

Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu memabukkanmu sesaat di nirwana
Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu
Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelap hatimu
Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya

Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia
DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya
Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit saja

Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Illahi
Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya
Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia
Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran

Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu
Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas
Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah
Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki

Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta
Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian
Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai
Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi

Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu
Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung
Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan
Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi
Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki

Sabtu, Juni 20, 2009

Wanita Ibarat Bunga


Wanita Ibarat Bunga

"Harta yang paling berharga di dunia adalah wanita yang solehah."
(H.R. Muslim)

Wanita ibarat bunga...
cantik indahnya pada pandangan mata hanya sementara...
Yang kekal menjadi pujaan manusia, hanyalah wanita yang mulia akhlaknya...
karena akhlaq wanita ibarat bunga diri...
Tiada guna berwajah cantik tetapi akhlaq buruk...
tiada guna juga berwajah cantik tetapi hati kosong dari ilmu...

Ibarat bunga..
ada yang cantik bila dipandang tetapi busuk baunya...
Ada pula yang kurang menarik dan baunya juga kurang menyenangkan...
Ada juga bunga yang tidak menarik pada pandangan mata kasar..
tetapi bila dihalusi dengan mata hati, ternyata amat tinggi nilainya....

Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa.
Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan wanita.
Oleh yang demikian, Allah telah menetapkan hukumnya ke atas mereka;
walaupun berat dipandangan mata si jahil dan ingkar tetapi ia adalah kemanisan iman yang dicicip oleh wanita solehah.Karena itulah...

Sebagai anak, dia menjadi anak yang solehah...
Sebagai remaja dia akan menjadi remaja yang bersemangat...
sebagai isteri, dia menjadi isteri yang menyenangkan dan menenangkan hati suaminya...
sebagai ibu, dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang...
dan pastinya sebagai hamba Allah, dia akan menjadi hamba yang tunduk dan menyerah diri hanya kepada-Nya.

Selasa, Mei 19, 2009

Bila Al Qur'an Bisa Bicara



Bila Al Qur'an Bisa Bicara

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku.
Dengan wudlu aku kau sentuh dalam keadaan suci.

Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari.
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari.
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.
Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...


Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu.
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan.
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu disurau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV.

Waktu senggang…engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah-surahku (Basmalah).

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi.
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.

Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan.
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.
Waktupun cepat berlalu... aku menjadi semakin kusam dalam lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.
Seingatku hanya awal Ramadlan engkau membacaku kembali.
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu... kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu.
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu.
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri.
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu.
Dari perjalanan di alam akhirat.

Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu.
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah aku lagi... bacalah kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci.
Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu.
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku...
Setiap datangnya pagi dan sore hari.
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai.
Jangan aku engkau biarkan sendiri...
Dalam bisu dan sepi....
Maha benar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.


Kamis, April 16, 2009

Bunda




Bunda
Karya : Fai Fasilkom Ui


Ibunda...
Di tirai pagi kubersandar pada dinding kesedihan
Di senandung alam kuberbaring pada rajutan kerinduan

Ibunda...
Telah jauh jarak antara kutub-kutub tubuh kita
Membentang kerinduan didalam anak-anak sungai diujung mata kita

Ibunda...
Coba kukumpulkan keindahan dunia untuk ganti hadirmu
Coba kupilah yang terbaik untuk isi kerinduanku

Tapi bunda...
Dunia takkan mampu menggantikanmu
Pilahan yang terbaik takkan lagi coba kuisi dalam rinduku

Dunia...ah apalah arti dunia ketika surgapun ditelapak kakimu
Menopang segala yang ada ditubuh, hati dan luangan kasih sayangmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam rahimmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam gendonganmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam pangkuanmu
Hingga derita kau rasa indah demi anandamu

Lalu...kenapa hanya rindu yang ananda punya untuk ibunda

Tidak bunda...
Rindu ini hadir dalam Doa anandamu
Agar surga selalu hadir untukmu
Bukan hanya ditelapak kakimu

Jumat, April 10, 2009

Tuk Partai-partai Islamku!


Tuk Partai-partai Islamku!
Karya Jihad Fikri

Hei partai-partai Islamku...

Kemenangan bukanlah dari banyaknya masa…
Bukan juga dari kuasa dunia..

Ku sering merasa lupa, ketika dunia mengenal kita...
Ketika pujian dan kemulyaan seolah-olah terbang mengelilingi kita...
Kebesaran Allah seolah-olah serasa hilang sedikit-demi sedikit dari ingatan kita...
Tanpa sadar aku telah melupakan kemampuan Allah tuk merubah segalanya...

Hei Partai-partai Islamku!

Ingatkah engkau peristiwa perang hunain?...
12 ribu pasukan membuat pasukan merasa bangga...
Tak mungkin ada kata kalah dalam benak mereka...
Tetapi Allah memberikan kekalahan kepada mereka...
Sehingga Allah berkata, (surah Al Qasas : 85)

“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukmin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain ,yaitu di waktu kamu menjadi congkak kerana banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas ini telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai.”

Hei....

Kemana rasa tawadhu’ ku ini...?
Tak terasa mulut ini sombong membanggakan partaiku...
Bahkan tak terasa mulut ini keluar ucapan merendahkan partai saudaraku...
Kenapa masih saja perasaan dengki selalu muncul dalam dadaku,
ketika melihat partai saudaraku melebihi partaiku?

Hei partai-partai Islamku!

Apakah engkau lupa Allah telah menyatukanmu dalam Islam, ketika dulu berseteru...
Dan Allah telah memulyakanmu dalam Islam, ketika dulu dalam kehinaan...
Kenapa engkau saat ini masih saja berseteru karena kedengkianmu?

Hei partai-partai Islamku!

Allahlah yang memberikan kemenangan kepada kita...
Istiqomah dijalan-Nyalah kemenangan sesungguhnya...
Walau kemenangan partai adalah bagian dari perjuangan kita...
Apalah arti kemenangan masa, akan tetapi lupa Pencipta massa...

Hai partai-partai Islamku...
Hai saudara-saudara se-Imanku...
Tolong,...
Dengarkanlah curahan hati dari saudaramu...
Seorang yang selalu merindu...
Umat Islam yang bersatu....
Dalam perjuangan di jalan-Mu....

Rabu, April 08, 2009

Hijrah


Hijrah

detik... senantiasa berlalu
masa... akan terus berganti
membuat manusia harus melangkah
melangkah untuk terus berpindah
berhijrah

hijrah...
sering kutanyakan maknanya
pada rumput juga permata
sayang, rumput hanya gelengkan kepala
sayang, kilau permata pun tak bermakna

lama kucari-cari dalam diri
apakah hijrah, wahai diriku?
diriku hanya bisa berputar-putar
berputar-putar kebingungan
mencari jawaban
hingga mata dan hati terbentur
akan seorang penjahat yang bertobat
dengan utuh
akan seorang kaya yang menderma
dengan senyum

hijrah...
kiranya memang benar harus berpindah
dari jahat menuju taubat
dari kikir menjadi dermawan
dari gelap menuju terang
dari buruk menjadi baik
dari dosa ke arah pahala
dan pasti...
dari hidup menuju mati
dari dunia menuju akhirat

Jumat, April 03, 2009

Bismillaahirrahmaanirrahiim


Bismillaahirrahmaanirrahiim



Ya Allah,


sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu
dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu
serta cinta yang dapat mendekatkan aku kepada cinta-Mu.


Ya Allah,


apa yang Engkau anugerahkan kepadaku dari apa-apa yang aku cintai,
maka jadikanlah ia sebagai kekuatan bagiku tentang apa yang Engkau cintai,
dan apa-apa yang Engkau singkirkan dariku dari apa-apa yang aku cintai,
maka jadikanlah ia kekosongan bagiku tentang apa yang Engkau cintai.


Ya Allah,


jadikanlah cinta-Mu sesuatu yang paling kucintai
daripada cintaku kepada keluargaku, hartaku dan air dingin saat dahaga.


Ya Allah,


buatlah aku mencintai-Mu, malaikat-malaikat-Mu, nabi-nabi-Mu, rasul-rasul-Mu dan hamba-hamba-Mu yang shalih.


Ya Allah,


hidupkanlah hatiku dengan cinta-Mu
dan jadikanlah aku bagi-Mu seperti yang Engkau cintai.


Ya Allah,


jadikanlah aku mencintai-Mu dengan segenap hatiku
dan ridha kepada-Mu dengan segala usahaku.


Ya Allah,


jadikanlah segenap cintaku bagi-Mu
dan seluruh usahaku di dalam keridhaan-Mu.

Selasa, Maret 31, 2009

Kepada Yang Tersayang




artikel ini saya kutip dari karya Kangmas Anom, semoga menjadi inspirasi bagi para suami dan istri. Dan bagi anda yang masih lajang (ehem...termasuk saya), bisa jadi bahan surat cinta untuk istri kita kelak..... :)



Kepada Yang Tersayang


Kepada Yang Tersayang Semua Muslimah di Seluruh Bagian Jagad Raya
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ukhti tersayang,
Surat ini khusus buatmu saja.
Sebuah ungkapan hati yang selama ini kupendam jauh didalam lubuk hati.

Ukhti,
Tahukah engkau,
Ada rasa hormat di diri ini, bahkan untuk sekedar menatap wajahmu. Rasanya tak pantas untuk kulakukan itu, karena cahaya Ilahi yang memancar itu terlalu kuat untuk dapat kupandang. Takut hati ini akan getaran yang menyiksa .......

Ukhti sayang,
Sejujurnya ....
Ada semangat yang kau alirkan dalam hari-hariku lewat akhlaqmu yang terkadang menyindir kelemahan dan keluh kesahku. Semangatmu terkadang jauh diatas apa yang bisa dilakukan oleh diri ini.

Ukhti,
Bergetar hati ini,
Setiap namamu disebutkan, atau terpampang dalam sebuah susunan kegiatan amal sholih. Seolah tak habis waktumu untuk korbankan sesuatu bagi kemaslahatan ummat dan kaummu.

Bangga itu menggelegak,
Ketika dengan lancar kau lafadzkan ayat-ayat suci. Ketika namamu menjadi referensi ilmu teman-teman sejawatmu.

Ukhti sholihat,
Kusering membayangkan,
Sambil tersenyum ....
Beberapa bocah kecil berlari riang di sekelilingmu. Bercanda bergelayutan di kerudung panjangmu.

Tiba-tiba seorang diantara mereka terjatuh, wajahnya meringis memegang lututnya. Tangisnya hampir meledak, ketika dengan cepat tanganmu membelai rambutnya yang tertutup jilbab merah muda berenda hasil tanganmu. Sang anak lupa sakitnya, langsung meloncat riang dalam dekapanmu, diiringi teriakan cemburu kakak-kakaknya. Secarik senyuman sekejap menghiasi wajahmu.

Ukhti pujaan,...
Kusering mendamba,
Bercerita tentang lelah diri ini berjuang dalam kalimatNya.

Dengan seksama kau dengar, sambil merapikan beberapa baju taqwa hadiah dari santri-santri binaanmu untukku.
Usaiku bercerita, kau tatap diriku. Lirih tapi pasti kau utarakan janji Allah kepada tentara-tentaranya. Lembut, kau marahi keluh kesah diri ini.
Semangat itu kembali hadir. Lemah itu telah kau buang entah kemana.
Yang tinggal hanyalah aliran harapan untuk bertemu lagi nanti dalam keabadian janji Allah.

Ukhti sayang,
Izinkan diri ini untuk tetap berdo’a pada Pemilikmu.
Izinkan diri ini untuk tetap meminta pada Perancangmu.

Robbana Hablana min Azwajina wa Dzuriyatina Qurrata ‘aiyun waj-alna lil Muttaqiina Imama.

Amin Ya Robbil ‘Alamin.

Ukhti,
Surat ini kutulis untukmu,
Dan hanya untukMu ...

Senin, Maret 30, 2009

Manusia Bahagia Bila....


Manusia Bahagia Bila....

Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata.
Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti.

Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati.
Untuk menyadari, betapa ia dicintai.

Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri.
Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati,
berusaha meraih yang tidak dapat diraih,
memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan,
tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada.

Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri,
tidak sadar bahwa ia begitu dicintai,
tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik,
selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan,
karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri.

Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata
ada teman yang sejati.

Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah,
ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang,
selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan.

Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan
nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain,
dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri.
Jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah
untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati.

Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa
adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau
mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya,
bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha
kita, tak perlu berkeras hati.

Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita
butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari.

Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu
banyak orang.

Jumat, Maret 27, 2009

SAHABAT


SAHABAT


Alangkah indah hidup ini dalam rengkuhan persahabatan sejati.
Anyaman ukhuwah yang tersimpul rapi
dengan pernik-pernik yang jauh dari dimensi jasady
Justru sentuhan-sentuhan ukhrawi sangat kental terasa.

Satu hal yang membuat kita berbeda memang,
kenyataan fitrah dan terkadang fitnah,
akan runtutan Adam dan Hawa
yang didalamnya memuat jurang-jurang rasa.

Sahabat,
Bagaimana aku hendak membalas budi baikmu.
Motivasimu yang tiada pernah henti,
memicu diri untuk tidak sepi dari inovasi.
Keceriaan ukhuwah yang kau tawarkan,
membangkitkan seri tatkala diri lesu dan tiada berdaya.

Sahabat,
Sebuah azzam diri dan permintaan seluruh,
samakan dan sematkan doa,
agar tetap tegar dan istiqomah,
terlepas dari jebakan rasa.
Mampu mengemban amanah sebagai seorang sahabat dari sahabat lain
untuk tidak mengkhianati persahabatan atau ukhuwah
hanya karena “rasa”,
selamatkan hati dari kenistaan duniawi.
Allah-lah yang pantas untuk dicintai.

Wahai segala jiwa mari suburkan semula hati-hati yang mulai gersang.
Ingatlah bahwa gerak diri bermula dari hati.
Bukankah tarbiyah umat membutuhkan hatimu?
Sahabat,
Alangkah indah hidup ini dalam rengkuhan persahabatan sejati.

Minggu, Maret 15, 2009

Hijab = Terkekang


Hijab = Terkekang


Banyak yang bilang...
hijab adalah bentuk pengekangan terhadap wanita...
Banyak juga yang bilang...
dengan berhijab wanita tidak bebas dalam berbuat...
benarkah itu semua tujuan diturunkannya perintah berhijab ?

Allah ta'ala telah berfirman...
memerintahkan setiap wanita yang beriman...
'tuk mengenakan hijab atau kerudungnya bila keluar rumah...
atau ketika bertemu dengan mereka yang bukan muhrimnya...
agar mereka lebih mudah dikenal dan tidak mendapat gangguan

Ya...dengan berhijab...
Wanita Muslimah menunjukkan identitasnya...
menunjukkan kebanggaan dan izzah sebagai pemeluk Dienullah...
menunjukkan kesungguhan dan ketaatan sebagai hamba-Nya...
menunjukkan penjagaan terhadap kehormatan dan kesucian
dirinya

Dengan berhijab...
bukan berarti Muslimah terkekang hidupnya...
bukan berarti Muslimah tak lagi punya kebebasan...
bahkan dengan hijab yang melindungi kehormatannya...
Muslimah bisa menunjukkan potensi diri yang sebenarnya

Muslimah yang berhijab...
tidak lagi dihormati karena kecantikannya...
tidak lagi dinilai dengan penampilan dirinya...
tapi naluri dan daya pikirnyalah yang sekarang menentukan...
yang menjadi tolok ukur orang lain dalam menilai dirinya

Muslimah yang berhijab...
terbebas dari belenggu tuntutan penampilan...
terbebas dari segala pelecehan harga dirinya...
Bebas dan merdeka yang berbeda dengan wanita lainnya...
bebas dan merdeka sebagaimana kodratnya sebagai wanita

Maha Benar Allah atas segala Firman-Nya...
Maha Bijaksana Allah atas segala Perintah-Nya...
Maha Adil Allah atas segala Keputusan-Nya...
Maha Penyayang Allah atas segala Hukuman-Nya...
Maha Kuasa Allah atas segala-segalanya

(prayoga.net)

Rabu, Januari 21, 2009

Tuhan Sembilan Senti


Tuhan Sembilan Senti
Oleh Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara- perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na'im sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah...ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara
merokok,
Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran, di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur ketika
melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan
HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya.

Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di
kantor atau di stopan bus, kita ketularan penyakitnya.

Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di
dunia, dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok, dan ada juga dokter-dokter merokok,
Istirahat main tenis orang merokok, dipinggir lapangan voli orang
merokok,menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis,
Turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,
Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil'ek-'ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedun 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok
merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na'im sangat ramah bagi orang
perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli hisap.
Haasapa, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala
kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, kemana-mana dibawa dengan
setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan, Cuma sedikit yang memegang dengan tangan
kiri.

Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang
sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i.
Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz.

25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith.

Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan,
Para ulama ahli hisap itu terkejut
mendengar perbandingan ini.

Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai
terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.

Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,gempa bumi dan longsor, cuma setingkat
di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di
negara kita, jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,

dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,diiklankan dengan indah dan
cerdasnya,
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena
orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan
sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Ya Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Sabtu, Januari 03, 2009

Maafkan aku saudaraku!



Maafkan aku Saudaraku!

Ketika kami melihatmu di serang Israel, aku hanya diam terpaku!
Ketika kami melihatmu didzolimi, aku hanya bersimpati!
Ketika kami melihatmu dikepung, aku hanya bingung harus berbuat apa!
Ketika kami melihatmu kelaparan dan kehausan, aku merasa berat mengeluarkan uang kami!

Maafkan Saudaraku!
Aku selama ini jarang mengingatmu!
Jarang sekali aku mendoakanmu!
Maafkan aku wahai Saudara-saudaraku di PALESTINA!

Aku malu kepada-Mu ya Allah!
Gaza kelaparan, aku masih bisa makan sampai kenyang
Gaza kehausan, aku masih bisa minum teh sambil bercanda
Gaza kedinginan, aku masih bisa tidur dibawah selimut tebal
Gaza gelap gulita, aku masih bisa menghabiskan waktu didepan Televisi
Gaza ketakutan, aku masih bisa tidur dengan nyenyak
Gaza sunyi mencekam, aku masih bisa lalai dalam sholat
Gaza menderita, aku masih bisa asyik chating diwarnet

Aku malu kepadamu ya Rosulullah!
Aku tidak bisa menjaga saudaraku disana!
Aku hanya bisa menangis untuk mereka!
Aku hanya bsa berdo'a untuk mereka!
Aku hanya bisa mengeluarkan dana sedikit untuk mereka!

Wahai saudara-saudaraku! maafkanlah aku ini!
Ya Allah! maafkanlah aku ini!
Ya Rosulullah! maafkanlah aku ini!